Valve engine terbuka dan tertutup secara teratur untuk memasukkan udara ke dalam cylinder dan membuang gas bekas pembakaran keluar. Pergerakan valve dari putaran camshaft yang dirubah menjadi gerakan vertical melalui push rod ditransfer melalui rocker arm dan diterusakan ke valve. Valve juga sebagai permukaan ruang bakar yang selalu menerima beban panas yang tinggi oleh karena itu dibuat dari material yang tahan gesek dan tahan panas.
Valve Seat (Valve Insert)
Valve seat adalah suatu ring yang tahan terhadap panas dan benturan. Valve seat atau kadang disebut sebagai valve insert dipasang diantara permukaan
valve yang bersentuhan dengan cylinder head. Permukaan valve yang bersentuhan dengan cylinder head selalu menerima benturan dan gas panas yang tinggi sehingga valve seat harus tahan panas, kuat dan tidak mudah aus terutama pada bagian exhaust valve.
Bila terjadi kerusakan pada valve seat dapat diganti tanpa mengganti cylinder head. Sudut yang terbentuk pada valve seat pada umumnya sebesar 45o, atau pada tipe-tipe tertentu mempunyai sudut sebesar 30o – 60o. Panas yang diterima oleh kedua buah valve disalurkan ke cylinder head melalui valve seat.
Jika permukaan valve seat terlalu sempit, maka jumlah panas yang dapat dibebaskan melaui cylinder head juga akan mengalami penurunan. Dan jika permukaan valve seat terlalu lebar, maka hal ini akan menyebabkan terjadinya penumpukan carbon diantara valve head dan valve seat yang mengakibatkan valve akan mendapatkan temperatur yang berlebihan sebab carbon bukan merupakan konduktor panas. Dengan alasan tersebut, maka luas permukaan dari valve seat harus benar-benar sesuai.
Valve guide
Valve guide sebagai penuntun pergerakan valve secara sliding antara permukaan stem dan valve guide dengan gerakan vertikal dan juga sebagai pengontrol pelumasan pada valve stem. Dengan demikian dibutuhkan celah yang tepat antara stem dan guide, sehingga tidak terjadi kebocoran udara dan oli ke dalam saluran masuk udara dan gas buang. Valve guide dan valve dibuat dari bahan yang tahan panas
Valve Body
Valve terbuka dan tertutup secara teratur untuk memasukkan udara ke dalam silinder dan membuang gas bekas pembakaran keluar. Pergerakan valve dari putaran camshaft yang dirubah menjadi gerakan vertical melalui push rod ditransfer melalui rocker arm dan diterusakan ke valve.
Valve juga sebagai permukaan ruang bakar yang selalu menerima beban panas yang tinggi oleh karena itu dibuat dari material yang tahan gesek dan tahan panas. Valve head harus tahan terhadap tekanan dan temperatur yang tinggi. Valve head untuk intake valve engine 4 langkah didinginkan oleh udara masuk. Sedangkan pada exhaust valve, tidak hanya pada valve head-nya saja yang terkena tekanan dan temperatur yang tinggi, melainkan juga pada bagian sisi flagenya.
Temperatur tinggi (600-800oC) tersebut mengalir melalui valve pada saat langkah buang. Kedua buah valve, intake dan exhaust terbuat dari bahan baja tahan panas (heat resistant steel). Baja tahan panas dan korosi tinggi digunakan untuk intake valve.
Intake valve harus memiliki diameter yang lebih besar untuk mengantisipasi
rendahnya kecepatan aliran udara masuk ketika langkah hisap berlangsung. Hal tersebut bertujuan agar jangan sampai efisiensi hisapan udaranya menurun. Berikut ini ditunjukkan gambar berbagai macam bentuk dari valve head. Berbagai macam bentuk tersebut disesuaikan dengan kegunaannya masing-masing, contoh: valve head dengan bentuk flat (B) digunakan pada automotive diesel engine.
Valve spring
Valve spring mengangkat valve hingga merapat pada valve seat saat valve sedang menutup. Valve spring juga bekerja mengembalikan rocker arm, push rod dan tappet ke posisi normal dengan cepat. Valve spring terbuat dari gulungan kawat baja. Dua atau lebih spring dapat dikombinasikan menjadi satu untuk mekanisme pergerakan satu buah valve.
Dua buah spring sering digunakan yang terdiri dari spring bagian luar (outer spring) dan spring bagian dalam (inner spring). Kedua buah spring tersebut dipasang secara berlawanan bertujuan agar kedua buah valve tersebut tidak saling menjepit pada saat keduanya benkok atau mengalami getaran. Valve spring menerima beban dinamik yang berulang-ulang dan kadangkala sampai terjadi kerusakan.
Ketika sebuah spring ditekan atau ditarik dengan menggunakan gaya dari luar, maka hal ini akan menyebabkan getaran pada spring saat spring tersebut dibebasakan. Kondisi tersebut dinamakan dengan surging.
Celah valve (Valve clearance)
Valve harus benar-benar rapat menutup pada valve seat. Selam engine bekerja, maka akan terjadi pemuaian pada valve stem. Dengan alasan seperti ini, maka valve harus bekerja semaksimal mungkin dalam semua kondisi. Celah yang terdapat di antara bagian atas daripada valve stem dan ujung rocker arm dinamakan dengan celah valve (valve clearance).
Jika valve clearance terlalu besar, hal ini dapat mengakibatkan ujung dari valve stem akan terpukul dengan keras oleh rocker arm. Pukulan ini akan berlangsung dalam frekuensi yang sangat cepat, akibatnya timbul suara yang keras. Jika valve clearance terlalu kecil, maka hal ini akan menyebabkan valve tidak dapat menutup secara rapat pada saat dalam kondisi panas, sehingga akan terjadi kebocoran udara.