Transmisi dari unit GD825A-2 dilengkapi dengan planetary gear tipe, yang mempunyai “ Speed 8- Maju dan 8-Mundur” Struktur dari transmisi ini
merupakan gabungan dari mekanisme planetary gear dan disc clutches. Arah putaran dan kecepatan putar dari output shaft transmisi dipilih dengan
mengengagedkan (menggabungkan) 3 buah out disc clutches dari 8 buah disc clutches yang ada sesuai dengan kerja control valve Transmisi.
PLANETARY GEAR SYSTEM
Struktur
• Mekanisme planetary gear terdiri dari Sun gear A, planetary pinion B, ring gear C dan carrier D. Planetary pinion dipasang pada carrier dan berhubungan dengan sun gear dan ring gear.
Saat ring gear ditahan
• Putaran sun gear A disalurkan ke planetary pinion B. Planetary pinion dihubungkan dengan ring gear C. Karena ring gear ditahan, maka tidak bisa
berputar, sehingga planetary pinion B berputar pada sumbunya (shaft) sambi Berputar mengelilingi sun gear sepanjang (dalam) ring gear. Dan torque sun gear A disalurkan menjadi torque carrier D. Arah putaran carrier sama dengan arah putaran sun gear.
Saat carrier ditahan
• Putaran sun gear A disalurkan ke planetary pinion B. Karena carrier D ditahan, planetary pinion yang dihubungkan dengan sun gear A akan berputar
pada sumbunya (shaft) yang tetap posisinya. Sehingga ring gear C yang berhubungan dengan planetary pinion berputar berlawanan dengan arah putaran sun gear. Dan torque sun gear A disalurkan menjadi torque ring gear C.
Penggabungan seperti – sun gear A – planetary pinion _ ring gear atau carrier merupakan struktur dasar clutch R. F. 3rd, 2nd dan L. Akan tetapi untuk clutch mundur R, sun gear sebagai input putaran dan ring gear sebagai output, dan untuk clutch F, L, sun gear juga sebagai input putaran tetapi
output putarannya adalah carrier, sedangkan untuk clutch 3rd dan 2nd, carrier sebagai input putaran dan sun gear sebagai output putarannya.
TRANSMISI DISC CLUTCH
• Untuk bisa menahan ring gear, pada disc clutch dipasang komponen yang terdiri piston (26), plate (50), disc (51), pin (52), piston return spring (53), washer spring (54) dan lain lainnya. Internal teeth disc berhubungan dengan external teeth ring gear.
Plate dipasang kontak dengan disc dan dengan menghubungkan notched protustions (celah lubang) pada diameter luarnya dengan pin (52) yang terpasang ke dalam housing (6). Piston juga dipasang pada bag ian dan cara yang sama seperti plate.
• Enggaged
Oli dialirkan dari control valve transmisi melalui jalur oli didalam housing transmisi (6). Ketika mencapai bag ian belakang piston (26), akan menekan dan mendorong piston. Saat piston (26) bergerak, disc (51) dan plate (50) akan ditekan bersamaan dan menimbulkan gaya gesek yang besar, sehingga ring gear (G) berhubungan dengan disc (51), tidak bisa berputar (daya penggerak berhenti) dan penyaluran putaran terjadi pada carrier.
• Disenggaged
Saat aliran oli dari control valve dihentikan, pressure oli yang bekerja pada bagian belakang piston (26) berkurang. Piston akan terdorong balik ke kanan karena kekuatan spring return (26), hingga disc (51) plate (50) menjadi terpisah. Ring gear (G) dapat berputar bebas, dan tidak ada daya penggerak yang disalurkan melalui carrier. Washer spring (54) dipasang
antara pin (52) dan plate berfungsi untuk mengembalikan piston lebih cepat saat clutch disengaged, mempercepat terpisahnya plate dan disc dan mencegah sisa putaran.
TRANSMISI ROTARY CLUTCH
Clutch engaged
• Oli dari control valve menuju bagian belakang piston (13) melalui port pada cage (20). Sehingga presure oli akan menekan piston dan merapatkan disc (55) dan plate (56). Clutch disengagedkan untuk menghubungkan internal teeth disc dengan external teeth pada gear N dan external teeth plate dengan internal teeth drum (carrier 2nd, (10)), sehingga gear dan drum menjadi satu kesatuan dan berputar bersama-sama.
Clutch disengaged
• Jika oli dari control valve dihubungkan dengan drain, piston akan kembali ke posisi awalnya karena terdorong oleh kekuatan spring (12). Wave spring (57) akan memisahkan plate (56) dan disc (55) untuk menghilangkan sisa
putaran.