Service Accuracy adalah Kemampuan untuk melakukan peng-gantian oli, filter, grease (pekerjaan service rutin pada pelumasan) pada interval waktu. Yang sedekat mungkin dengan waktu yang ditentukan oleh pabrik pembuat machine adalah hal yang sangat penting.
Oli berikut additives didalamnya, filter, grease dan lain-lain memiliki kemampuan yang terbatas. Apabila service rutin dilakukan melebihi dari interval waktu yang telah ditetapkan maka peningkatan keausan dan keausan abnormal yang berujung pada kerusakan akan terjadi.
Usia dari komponen akan memendek sehingga downtime dan biaya ikut naik. Selalu mencatat kemampuan dalam melakukan service rutin sedekat mungkin dengan interval yang ditentukan adalah hal yang sangat penting. Faktor ketepatan melakukan proses ini disebut sebagai “Service Accurancy” atau disingkat SA.
Beberapa pertambangan melakukan perhitungan rata-rata terhadap interval service. Hal tersebut dapat mengecoh kita. Karena bisa dilihat pada contoh di atas apabila dihitung nilai rata-rata yang sangat dekat dengan interval yang diminta.
Diagram scatters menunjukkan bahwa perhitungan nilai rata-rata tidak memiliki arti sama sekali. Angka bisa didapatkan secara rata-rata tetapi kesusan tidak. Keausan berlebih pada komponen terjadi selama perpanjangan interval waktu perawatan dan keausan tidak dapat digantikan selama waktu perawatan disingkat dari waktu yang diminta.
Pengaruh Service Accuracy Terhadap Produksi BCM
Bagi maintenance dept, Service Accuracy (SA) adalah salah satu KPI yang harus di jaga. Biasanya plus minus 25 jam. Seberapa penting sih SA ini dan sejauh mana dampaknya pada produksi?
Grafik di bawah adalah data tahun 2019 dari salah seorang kawan untuk digger dan hauler. Walaupun hanya data setahun, tapi menarik kita kulik karena ini menjawab pertanyaan di atas. Dulu saya berfikir bahwa SA tidak terlalu berpengaruh ke produksi, tapi sekarang saya menganggap salah peryataan tersebut.
Dari grafik bisa disimpulkan bahwa saat angka out of range SA tinggi, maka di bulan berikutnya MTTR akan naik. Benar perlu analisa mendalam untuk korelasi antara SA dan MTTR, tapi dari sini kita dapat mengambil awareness bahwa SA pun sangat berpengaruh ke pencapaian produksi.
Apakah hanya production loss? Ibarat gunung es, masih ada revenue loss karena unbudgeted R&M cost dan tentunya owning cost yang terus tergerus padahal unitnya tidak menghasilkan apa-apa. Jadi bukan hanya loss BCM yakan?