Kapasitas bulldozer dapat ditentukan dengan ukuran dari beban yang didorong oleh blade. Apabila bulldozer digunakan untuk menggusur beban (misalnya tanah, pasir dan sebagainya) dalam saluran atau parit dengan tinggi yang sama dengan bladenya, maka blade tersebut akan terisi penuh menurut panjang dan tingginya. Walaupun bentuk dari tanah yang didorong dibagian depan mempunyai kemiringan yang tidak teratur, tetapi dapat diperkirakan ekuvalen dengan kemiringan 2 : 1.
Tetapi bila menggusur material tidak di dalam saluran atau parit, kapasitas blade akan menurun. Angka penurunan ini tergantung dari jenis blade, jenis material dan faktor kekerasannya.
Kapasitas Produksi Dozing
Keterangan :
KPD = Produksi Dozing (m3 /jam)
KB = Kapasita s Blade (m3)
FK = Faktor Koreksi
J = Jarak Dorong (meter)
F = Kecepatan Maju (meter/menit)
R = Kecepatan Mundur (meter/menit)
Z = Waktu Tetap (menit)
Kapasitas blade umumnya sudah dicantumkan oleh pabrik pembuat alat dalam “Hand Book”, atau brosur – brosur teknis atau dapat pula dihitung
: berdasarkan standar SAE J1285, cara menentukan kapasitas blade adalah sebagai berikut : Untuk jenis straight dan single blade = 0.80 x LH2
Waktu tetap (Z) tergantung daripada jenis transmisi dan jumlah tangkai transmisi. Untuk produk Komatsu dapat dilihat pada tabel berikut :
Kapasitas Produksi Bulldozer Ripping
Untuk estimasi / taksiran produksi hasil ripping, dis arankan mendapatkan hasil test seismic wave velocity sebab produktivitas ripping sangat dipengaruhi oleh jenis ripper maupun tipe alatnya. Setelah mendapatkan hasil test seismic wave velocity, bisa dibaca
di spesifikasi dan applikasi hand book sehingga produksi ripping dapat di estimasikan.
Tetapi jika test seismic wave velocity belum dilakukan, maka perhitungan taksiran produksi dibawah ini bisa digunakan lebih dahulu. Cara menghitung taksiran produksi ripping oleh bulldozer bisa dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
-Multi Shank Ripper
-Giant Ripper
Keterangan :
KPR = Taksiran Produksi Ripping (m3/Jam)
LK = Lebar Kerja (meter)
P = Kedalaman Penetrasi (meter)
J = Jarak Ripping (meter)
FK = Faktor Koreksi
F = Kecepatan Maju (meter/menit)
R = Kecepatan Mundur (meter/menit)
Z = Waktu Tetap (menit)
Kapasitas Produksi Bulldozer Ripping –Dozing
Pada prakteknya pekerjaan ripping merupakan pekerjaan bantu terhadap dozing. Jadi setelah material itu di ripping pasti selanjutnya dilakukan dozing. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ripping tidak berdiri sendiri melainkan selalu berpasangan dengan dozing. Untuk mengetahui taksiran produksi gabungan ripping –dozing, digunakan rumus sebagai berikut :
Dimana :
KPD = Taksiran Produksi Dozing (m3/jam)
KPR = Taksiran Produksi Ripping (m3/jam)
sumber : Handbook Manajemen Alat UT