Just in time (JIT) adalah sistem produksi yang dirancang untuk mendapatkan kualitas, menekan biaya, dan mencapai waktu penyerahan seefisien mungkin dengan menghapus seluruh kegiatan yang tidak menambah nilai. JIT didasarkan pada filosofi bahwa barang-barang dan jasa hanya diproduksi dan dikirimkan ketika dibutuhkan.
JIT didasarkan pada ide bahwa perusahaan harus menghindari produksi berlebih atau kelebihan persediaan. Sebaliknya, perusahaan harus memproduksi barang atau jasa hanya dalam jumlah yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan pelanggan.
JIT bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dengan cara:
- Mengurangi persediaan
- Meningkatkan kualitas
- Mengurangi waktu produksi
- Meningkatkan kepuasan pelanggan
Just In Time pertama kali dikembangkan oleh Toyota Motor Corporation pada tahun 1950-an. Sistem ini telah diadopsi oleh perusahaan-perusahaan lain di berbagai industri, termasuk manufaktur, jasa, dan kesehatan.
Prinsip-prinsip JIT
JIT didasarkan pada beberapa prinsip dasar, antara lain:
- Pull production: Produksi barang dan jasa didorong oleh permintaan pelanggan, bukan oleh ramalan atau perkiraan.
- Flow production: Barang dan jasa mengalir secara lancar melalui proses produksi, tanpa hambatan atau gangguan.
- Continuous improvement: Proses produksi secara terus-menerus ditingkatkan untuk mencapai efisiensi dan produktivitas yang lebih tinggi.
Manfaat JIT
JIT dapat memberikan berbagai manfaat bagi perusahaan, antara lain:
- Pengurangan biaya: JIT dapat mengurangi biaya dengan mengurangi persediaan, meningkatkan kualitas, dan meningkatkan efisiensi.
- Peningkatan produktivitas: JIT dapat meningkatkan produktivitas dengan mengurangi waktu produksi dan meningkatkan aliran produksi.
- Peningkatan kepuasan pelanggan: JIT dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dengan menyediakan produk dan jasa yang berkualitas tinggi dan tepat waktu.
Tantangan JIT
JIT juga memiliki beberapa tantangan, antara lain:
- Kompleksitas: JIT adalah sistem yang kompleks yang membutuhkan komitmen dan kerja sama dari seluruh karyawan.
- Perubahan: JIT membutuhkan perubahan dalam cara berpikir dan bekerja karyawan.
- Risiko: JIT dapat meningkatkan risiko keterlambatan atau kekurangan pasokan.