You are currently viewing Injector, Stuktur Bagian, Fungsi Dan Cara Kerjanya

Injector, Stuktur Bagian, Fungsi Dan Cara Kerjanya

Fungsi dari injector adalah menginjeksikan fuel bertekanan tinggi dari common rail sesuai dengan signal dari ECU kedalam combustion chamber engine pada timing injection optimum, jumlah fuel injection, ratio fuel injection, dan kondisi pengabutan .

TWV (Two-Way electromagnetic Valve) mengontrol tekanan didalam control chamber dari injector supaya mengontrol start dan finish dari injeksi fuel.
Orifice didalam control chamber mengontrol sudut pembukaan (angle of opening) nozzle untuk mengontrol ratio fuel injection.

Hydraulic piston meneruskan gaya ke-needle valve sesuai dengan tekanan didalam control chamber. Nozzle bekerja untuk mengabutkan keluar fuel yang diinjeksikan.

Structure
Injector terdiri dari sebuah conventional nozzle, 2-way electromagnetic valve, hydraulic piston, dan orifice yang mengontrol ratio fuel injection.

struktur injector

1. Inlet connector
2. Terminal
3. Upper body
4. Solenoid
5. Outer body
6. Inner valve
7. Valve body
8. OUT orifice
9. IN orifice
10. Contro chamber
11. Command piston
12. Spring
13. Pressure pin
14. Nozzle assembly

Cara Kerja Injector
TWV dari injector adalah suatu 2-way valve dan terdiri dari inner valve (fix) (4) dan outer valve (variable) (3). Suatu penggabungan yang presisi pada shaft yang sama. Valve merupakan seat inner dan seat outer, dan bila TWV di-switch-kan ON/OFF, sata dari dua seat tersebut dipilih untuk membuka.

cara kerja injector

1. No injection of fuel
Bila tidak ada arus listrik yang akan dialirkan ke-solenoid, outer valve (3) tertekan kebawah oleh valve spring dan tekanan fuen didalam chamber control, dan outer seat (5) tertutup. Tekanan tinggi dari common rail didalam contro chamber (7) menekan hydraulic piston (1), sehingga nozzle (8) tertutup dan tidak ada injeksi fuel.

Baca Juga :  Radiator & Sistem Pendinginan Pada HD785-7

2. Start of fuel injection
Bila arus listrik mulai mengalir ke TWV, outer valve (3) tertarik keatas oleh gaya electromagnet dan outer seat (5) membuka. Akibatnya, fuel yang bertekanan mengalir keluar lewat orifice (2) dan (6), needle dari nozzle naik, dan injeksi fuel mulai (start). Dikarenakan aksi/fungsi orifice-orifice (2) dan (6), ratio injeksi fuel secara bertahap dinaikan. Jika arus listrik kontinyu dialirkan, ratio maximum injeksi fuel tercapai.

3. Completion of fuel injection
Bila arus listrik ke TWV di-stop, outer valve (3) turun karena gaya spring dari valve dan tekanan fuel, dan outer seat (5) menutup. Bila hal in terjadi, fuel bertekanan tinggi didalam common rail tiba-tiba bekerja pada control chamber, sehingga nozzle tiba-tiba tertutup dan didapatkan suatu penyelesain injeksi fuel yang tepat.