Pada dasarnya, fungsi differential pada unit alat berat adalah untuk ;
– Meneruskan dan membagi tenaga dari transmisi ke final drive bagian kiri dan kanan.
– Membedakan putaran roda kanan dan roda kiri saat unit berbelok arah.
– Membagi torque atau tenaga dari transmisi ke final drive kanan atau kiri dengan sama besar.
Ada beberapa jenis differntial yang sering dipakai pada unit alat berat, yaitu :
1. Standard Differential
Standard differential biasanya terdiri dari komponen yang lazim kita jumpai yaitu,
a. Differential Case
Diff case merupakan tempat komponen-komponen differential grup berkumpul. Bevel ring gear dilock dengan case assembly, case assembly akan memutar spider shaft dan pinion gear yang bersilangan dengan side gear untuk memutar sun gear shaft pada final drive.
b. Pinion Gear
Pinion gear atau spider gear berputar dan berrevolusi mengikuti putaran spider shaft dan memindahkan tenaga dari differential case ke side gear dan kemudian diteruskan ke sun gear shaft. Pinon gear akan berputar pada porosnya hanya pada saat unit berbelok atau slip, sehingga putaran roda kiri dan kanan akan berbeda.
c. Spider Shaft
Spider shaft digerakkan oleh differential case dan berfungsi juga sebagai dudukan dari pinion gear.
d. Side gear
Side gear di-spline kan ke sun gear shaft. Pinion gear akan menggerakkan side gear sehingga sun gear shaft akan berputar.
Differential tipe standard ini tidak efisien saat unit mengalami slip. Oleh karena itu, pada jenis alat berat tipe off high way truck biasanya dilengkapi dengan Traction Control System.
2. Non Spin Differential
Pada tipe non spin, spider shaft langsung terhubung dengan jaw clutch yang di-spline kan dengan side gear. Saat bergerak lurus, jaw clutch akan engaged dan spider shaft akan memutar axle dengan kecepatan yang sama.
Bila putaran salah satu roda melebihi putaran penggerak (overrun), Non Spin diff akan memutuskan hubungan dengan roda yang berputar lebih cepat dengan cara memisahkan spider shaft dengan jaw clutch. Sehingga semua torsi dan kecepatan akan diteruskan ke arah roda yang putarannya lebih lambat.
3. Limited Slip Differential
Limited slip dirancang untuk memungkinkan tenaga disalurkan dengan sama besar pada kedua roda sampai kondisi cengkeraman kedua roda berbeda.
Pada jenis ini, terdapat 2 buah multi disc clutch, yang setiap clutchnya menghubungkan side gear dengan rotating housing. Kedua roda akan digerakkan dengan torsi dan kecepatan yang sama saat bergerak lurus, bila kondisi cengkeraman kedua roda cukup bagus.
4. Differential Lock
Diff lock umumnya dipakai pada jenis motor grader. Differential jenis ini dapat diaktifkan dan dikunci menggunakan switch di dalam kabin operator. Bila operator menginginkan unit bergerak lurus, maka diff lock harus dikunci, sehingga torsi diteruskan ke semua empat roda tandem. Sedangkan untuk mengurangi radius belok unit, dan untuk mengurangi keausan pada ban, maka diff lock harus dimatikan