Pada dasarnya fungsi dari receiver dryer pada AC sama dengan fungsi filter pada umumnya. Yaitu sebagai penyaring kotoran yang masuk dalam sistem pendingin, sekaligus sebagai pengering jika dalam sistem pendingin tersebut sudah terkontaminasi oleh uap air.
Penjelasan secara umumnya adalah sebagai berikut, Refrigerant yang dicairkan didalam kondensor ditempatkan sementara di tangki ini, sehingga refrigerant dapat disalurkan ke evaporator sesuai dengan beban pendinginan. Sebuah strainer terdapat ditangki dan silica-gel disekatkan pada permukaan luar dari strainer.
Sebuah sight glass dan fusible plug ditempatkan diatas tangki. Kegunaan dari strainer dan silic-gel pada receiver dryer ini adalah untuk memisahkan debu dan air yang terdapat didalam siklus pendinginan. Jika air terdapat pada siklus pendinginan, akan menyebabkan karat atau air akan membeku pada saluran kecil di expansion valve, yang menimbulkan bahaya tersumbatnya aliran refrigerant.
1.Fusible plug
Fusible plug juga dinamakan melt bolt. Ini adalah sebuah bolt yang dibor pada titik tengahnya dan diisi dengan patri khusus yang akan mencair pada 103 – 110ºC. Jika kondensor tidak dapat menukar udara dengan sempurna, yang membuatnya tidak mungkin untuk secara menyeluruh membuang panas, tekanan disisi dalam kondensor dan receiver akan meningkat tajam dan dapat menyebabkan alat ini rusak.
Pada kasus seperti ini patri khusus di fusible plug akan meleleh, mengemisikan refrigerant ke udara luar. Ketika patri khusus meleleh pada 103 – 110ºC, tekanan dari refrigerant kira-kira 30 kg/cm².
2.Sight glass
Ini adalah jendela untuk mengamati kondisi dari refrigerant yang mengalir dalam siklus pendingin. Secara umum, jika gelembung udara terlihat, ini menandakan bahwa sistem pendingin kekurangan refrigerant. Bila diamati tidak terdapat gelembung udara, refrigerant dengan jumlah yang cukup tersedia di sistem. Ketika tidak terdapat refrigerant didalam sistem, tidak akan ada gelembung udara yang terlihat.