Saat lebih dari satu actuator anda gerakkan secara bersamaan, pada kondisi load yang cenderung berbeda-beda, maka yang bekerja pada load besar akan menimbulkan high operating pressure. Sedangkan yang mendapat load kecil akan menghasilkan low operating pressure, throttle valve akan bekerja untuk
memberikan keseimbangan pembagian flow rate ke actuator (work equipment) untuk mencegah flow oli lebih banyak yang menuju ke actuator pada low pressure side.
Pola pengaturan telah diatur sesuai dengan table di bawah.
Cara Kerja Arm Boom Throttle Valve
– Saat anda gerakkan lever control (PPC) dan jika sesuai dengan daftar kombinasi pada operating condition table disamping kanan, output pressure PPC valve akan mengaktifkan hydraulic pressure switch sebagai input signal menuju controller.
– Berdasarkan hal tersebut controller akan mengirimkan drive signal ke solenoid valve, yang akan mengirimkan pilot pressure ke selector valve untuk merubah posisinya.
Saat drive signal dikirimkan dari controller
– Solenoid valve akan mengalirkan pilot pressure menuju ke selector valve sehingga posisinya berubah untuk mengalirkan pump pressure menuju port PC agar bekerja pada piston (4).
– Piston (4) akan ditekan kebawah dengan berdasarkan perbedaan reaction force karena perbedaan luas penampang (d1) and (d2). Sehingga check valve (1) akan ditahan piston (4) ke bawah, agar tidak bisa terbuka.
– Pressurized oil dari pump harus mengalir melalui orifice a pada check valve (1), menekan spring (3) dan selanjutnya mendorong membuka check valve (2). Setelah itu mengalir melalui orifice b menuju ke cylinder port. Sehingga flow oil saat menuju cylinder port akan dihambat oleh orifice a dan b.
Saat controller tidak mengirimkan drive signal
– Karena port (PC) dihubungkan dengan drain circuit, maka piston (4) tidak tertekan Ke bawah. Sehingga pressurized oil dari pump akan mengalir menuju ke cylinder port setelah mendorong dan membuka orifice check valve (1) dan check valve (2), tanpa mengalami hambatan.