Fuel mist atau kabut bahan bakar merupakan faktor penting dalam proses pembakaran di dalam combustion chamber. Dan parameter kesempurnaan fuel mist ini dapat kita lihat dari asap hasil pembakaran engine.
Jika udara di-compresse, pressure dan temperature akan naik secara bersamaan. Jika di-compresse secara perlahan, panas akan terbebas ke sisi luar. Maka tidak terjadi kenaikan temperature dan pressure akan naik sesuai dengan compression ratio. Jenis compression seperti diatas disebut isothermal compression.
Jika air di-compresse-kan dengan cepat, maka panas tidak cukup punya waktu untuk terbebas ke sisi luar. Sehingga temperature juga akan naik dengan cepat, dengan kenaikan pressure yang lebih tinggi daripada saat isothermal compression. Nah kondisi tersebut disebut adiabatic compression.
Gambar disamping menunjukkan perbandingan antara isothermal compression dan adiabatic compression saat udara ber-temperature 250C dicompressed sampai 1/16 (CR: 16).
Pada isothermal compression, temperature tetap 250C dan pressure naik mencapai 1,6 kPa (16 atm), sedangkan saat adiabatic compression, temperature naik mencapai 630°C dan pressure mencapai 4,9 kPa (49 atm), so tampak adanya perbedaan yang sangat besar.
Contoh diatas, di-assumsi-kan tidak terjadi kebocoran udara, tetapi jika udara bocor selama compression, tentu saja nilai diatas akan lebih rendah. Didalam cylinder engine, saat udara dicompresse, panas akan diteruskan ke cylinder wall dan piston, dan dibebaskan, tetapi udara juga bocor keluar melalui celah antara piston dan cylinder, maka kondisi yang sebenarnya terjadi adalah tengahtengah antara isothermal compression dan adiabatic compression.
Tetapi pada saat high speed, kondisinya lebih mendekati ke adiabatic compression. Sebagai contoh, saat 4-cycle engine berputar pada 2000rpm, compression stroke terjadi dalam 0,015sec, maka nyaris tidak ada waktu untuk udara sempat bocor ataupun panas terbebaskan. Disamping itu, engine juga panas, dan nyaris tidak ada perbedaan temperature dengan combustion temperature, so kondisinya lebih mendekati adiabatic compression.
Saat engine pada low speed atau saat starting, maka kondisinya akan terbalik. Engine cenderung dingin dan putarannya lambat, sehingga panas mudah terbebas dan juga kebocoran udara mudah terjadi, so kondisinya lebih mendekati isothermal compression.
Alasan mengapa fuel sulit terbakar saat engine anda start adalah berhubungan dengan kondisi diatas. Pada suatu kondisi, jika piston ring atau sisi dalam cylinder liner sudah aus atau valve dan valve seat tidak kontak dengan tepat. Maka udara menjadi lebih mudah membebaskan diri dan akan semakin sulit engine untuk hidup.
Gambar di atas menunjukkan pressure dan temperature didalam combustion chamber saat starting engine yang tergantung dengan jumlah kebocoran udara.