Cara Menentukan Ukuran Fuse, Fuse atau biasa dikenal dengan Sekring adalah komponen yang berfungsi sebagai pengamanan di sirkuit elektronik atau di perangkat listrik.
Fuse ini pada dasarnya terdiri dari kawat halus dan pendek yang meleleh dan pecah jika dialiri oleh arus listrik yang terlalu banyak dan korsleting pada perangkat listrik (elektronik).
Dengan putusnya Fuse/sekring tersebut, arus listrik tidak bisa masuk ke sirkuit elektronik. Akibatnya, komponen yang terkandung dalam sirkuit elektronik terkait tidak rusak.
Karena fuse berfungsi untuk melindungi peralatan listrik dan elektronik dari kerusakan yang disebabkan oleh korsleting atau listrik yang berlebihan. Sekering ini sering disebut sebagai sekering listrik.
Fuse/Sekering itu sendiri terdiri dari 2 terminal dan biasanya dipasang secara seri dengan sirkuit elektronik yang akan dilindungi atau tegangan listrik yang akan dilindungi. Jadi jika sekring rusak, “sirkuit terbuka” terbentuk yang mematikan listrik sehingga arus listrik tidak dapat mengalir ke sirkuit yang dilindungi.
Sering ditemukan permasalahan untuk menambah instalasi baru pada sebuah sistem, kemudian pertanyaan yang muncul adalah berapa ukuran fuse yang harus dipasang dan ukuran kabel yang harus digunakan????
Di artikel ini penulis akan mencoba untuk berbagi bagaimana cara menentukan ukuran fuse dan ukuran kabel yang digunakan apabila akan menambah beban baru pada unit.
Cara Menghitung
Sebelum menentukan ukuran fuse, pertama yang harus diketahui adalah ukuran daya (Watt) dari beban yang akan dipasang. Jika sudah diketahui daya yang akan dipasang kemudian dilanjutkan dengan mencari arus yang akan diserap oleh beban menggunakan metode Triangle. Metode Power Triangle menunjukkan bagaimana hubungan antara power (W), voltage (U), dan current (I)
Agar fuse yang digunakan dapat awet, maka ukuran fuse (rated current) harus dua kali dari arus yang akan melewatinya pada saat operasi normal. Titik putus (Breakpoint) suatu fuse apabila arus yang melewatinya 35% lebih besar dari pada rated current. Breakpoint inilah yang akan digunakan sebagai dasar untuk menentukan ukuran kabel yang akan digunakan.
Fuse breakpoint (Ampere) = 1.35 x rated current (Ampere)
Contoh:
Beban yang akan dipasang pada suatu unit adalah 260 W, maka:
1. Beban yang digunakan 260 W, maka arus yang akan diserap adalah: 260W/24 V = 10,8 A
2. Ukuran dari fuse adalah (rated current) = 10,8 A x 2 = 21,6 A
3. Maka ukuran fuse adalah 25 A (ukuran fuse diambil satu tingkat diatas rated current)