Berkebalikan dengan tipe ROP, cara kerja fire supression tipe LOP adalah dengan cara menghilangkan tekanan sistem actuatornya. Secara garis besarnya seperti ini :
1. Tekanan gas yang dilepaskan dari salah satu komponen aktifasi (actuator, detection tubing) menyebabkan tekanan pada ruang di atas piston berkurang/hilang.
2. Piston bergerak ke atas karena tekanan dari silinder lebih tinggi dari ruang diatas piston dan menyalurkan foam dari dalam silinder ke discharge line.
Komponen Utama Fire Supression Tipe LOP
1. Foam Cylinder Tipe LOP
Fungsinya sebagai tempat penampungan foam pemadam dan juga sebagai tempat penyimpanan tekanan foam. Burst disc pada foam cylinder berfungsi Sebagai safety valve , bila tekanan didalam tangki melebihi 2.2 Mpa maka lapisan aluminium pada burst disc akan bocor dan tekanan akan keluar melewati lubang pada burst disc.
2. Fire Panel
Berfungsi untuk memberikan indikasi visual (LED) dan audio (buzzer) mengenai status dari sistem fire supression. Dilengkapi dengan engine shutdown (otomatis) dan dapat di tunda secara manual dengan tombol Delay Shutdown.
Panel alarm akan memonitor pressure switch yang terpasang di system dan memberikan peringatan melalui audio ( suara alarm ) maupun visual ( lampu ) mengenai kondisi pressure cylinder ( cylinder low pressure ) dan alat aktifasi ( actuator , pyrotube ).
Terdapat Engine Shutdown Delay Timer pada panel yang berfungsi untuk menunda engine shutdown dan dapat diatur untuk penundaan shutdown 15 detik atau 30 detik.
LED “On” (Hijau)
Sebagai indikasi fire panel bekerja dan mendapat power supply
LED “Fire Alarm” (Merah)
Sebagai indikasi fire supression telah aktif dan Delay Engine Shutdown dimulai.
LED “Engine Shutdown” (Kuning)
Sebagai indikasi jika engine shutdown aktif
LED “Cylinder Pressure Low” (Kuning)
Sebagai indikasi jika tekanan didalam cylinder kurang (optional)
Tombol “Reset/Test” (Merah)
Berfungsi untuk reset engine shutdown dan mengaktifkan engine shutdown secara manual
Tombol “Delay Shutdown”
Berfungsi untuk menunda engine shutdown secara manual
Deteksi Tekanan
3. Pressure Switch LOP
Berfungsi untuk memberikan sinyal ke panel alarm jika terjadi adanya peningkatan tekanan atau penurunan tekanan pada jalur aktifasi dan jalur deteksi serta cylinder.
Discharge Pressure switch (1200 kpa N/O) pada jalur aktifasi berfungsi untuk memonitor system aktifasi. Saat fire supression diaktifkan maka tekanan pada jalur aktifasi akan turun, saat mencapai tekanan 1200 kpa pressure switch akan terputus (open circuit) dan LED “Fire Alarm” dan buzzer pada panel alarm akan menyala dan engine shutdown delay akan bekerja.
Cylinder Pressure switch (1050 kPa N/O) pada cylinder valve (Optional) berfungsi untuk memonitor tekanan dalam cylinder. Jika tekanan cylinder dibawah 1050 kPa maka pressure switch akan terputus (open circuit) dan LED “Cylinder Pressure Low” pada panel alarm akan menyala dan buzzer berbunyi.
4. Manual Actuator
Berfungsi untuk mengaktifkan fire supression sistem secara manual dengan melepaskan tekanan yang ada pada jalur aktifasi.
5. Detection Tubing
Mempunyai dua fungsi yaitu: Pendeteksi panas dan Mengaktifkan sistem secara otomatis.
Detection Tubing :
– Aktif pada temperature maksimal 160° – 180° celcius.
– Minimum bend radius 5 cm.
– Masa pemakaian satu tahun.
– Jarak antara daerah yg akan di deteteksi dengan detection tubing minimal 20 cm dan maksimal 1 meter.
Maksimal suhu di sekitar pyrotube 90°C untuk mencegah kesalahan aktivasi.