You are currently viewing Cara Kerja Fire Supression Chubb VS Control

Cara Kerja Fire Supression Chubb VS Control

Pada fire supression VS Control rakitan Chubb, menawarkan beberapa kelebihan dibandingkan dengan fire supression tipe-tipe sebelumnya, diantaranya :

  1. Sesuai dengan AS 5062
    Pada pyrotube terdapat faktor “Fail To Safety”. LHD Cable dan VS Control System memenuhi persyaratan AS 5062.
  2. Meningkatkan Keandalan
    Dengan VS Control System, sirkuit kabel deteksi LHD akan diawasi. Jika terdapat kesalahan pada Detection System (sirkuit terputus atau short circuit), VS Control System akan memperingatkan operator.
  3. Biaya Pemeliharaan Lebih Rendah
    Pyrocord & Deterction Tubing harus diganti setiap satu tahun. LHD Cable hanya diganti jika rusak dan dapat di sambung. Cartridge pada actuator harus diganti setelah digunakan & setiap 5 tahun. Manual release hanya diganti jika rusak.

Table of Contents

Komponen Utama Chubb VS Control

1. Display Panel

VS Control Panel
a. Tombol DIM
Untuk mengatur cahaya dari lampu LED pada panel secara manual.
Fungsi Dimming secara otomatis oleh sensor lampu yang terpasang pada display.
b. Tombol DELAY
Berfungsi untuk menunda waktu shutdown (Shutdown Delay Extension)
c. Tombol TEST
Berfungsi untuk mengetes fungsi LED indicator dan buzzer/alarm secara manual
d. LED Power
Hijau – Control module mendapat arus dari battery
Orange – Control module mendapat arus dari back up battery. Arus dari unit terputus
e. LED Alarm
Menyala saat fire alarm aktif.
f. LED Discharged
Menyala saat foam dikeluarkan.
g. LED Shutdown
Orange – Menyala dan berkedip saat fire alarm aktif (mode Delay Shutdown).
Shutdown Delay Extension hanya bisa digunakan saat LED berkedip.
Merah – Menyala jika Engine Shutdown aktif/mesin mati.
h. LED Fault
Menyala saat terjadi kesalahan pada sistem.
i. LED Isolated
Menyala saat isolasi pada sistem di lakukan maintenance isolate

Baca Juga :  Cara Kerja Fire Supression Tipe ROP

2. Manual Release In Cabin

vs control manual release cabin
Berfungsi mengatur semua fungsi dari fire supression system.
Control module ini diaktifkan dengan arus 12 Volt atau 24 Volt dengan output 12 Volt. Fault akan muncul jika arus dari unit < 10 Volt atau > 30 Volt. Control module ini di lengkapi dengan back-up battery yang berfungsi untuk mengaktifkan control module jika arus dari battery unit terputus dan dapat bekerja selama 72 jam. Back up battery terdiri dari 10 battery AA
(15 volt). Fault akan muncul jika arus dari back up battery < 12 Volt.

Note: Pada kondisi standby konsumsi arus untuk VS Control ± 20mA.

3. Manual Release Out Cabin


Berfungsi untuk mengaktifkan fire supression.
Manual release ini bekerja secara elektrik dengan mengalirkan arus kembali ke control module dengan tahanan atau resistant tertentu.
– Posisi Stand by / Normal tahanan sebesar 1000 Ω.
– Posisi Aktif / Tekan tahanan sebesar 33 Ω.
– Fault jika tahanan 0 Ω (short circuit) dan tidak terbaca (putus)
Untuk mengaktifkan Fire Supression : Cabut Pull pin dan Tekan tombol Manual Release. Saat tombol Manual Release di tekan maka control module akan mengalirkan arus ke solenoid untuk membuka cylinder valve.

Heat Detector

4. LHD (Linear Heat Detection) cable dan EOL Resistor

lhd cable vs control
Berfungsi sebagai pendeteksi panas dan memberi sinyal ke control module.
– LHD Merah (87000) bekerja pada suhu 168˚C – 180˚C. Maximum ambient temperature 105˚C
– LHD Hitam (H8028) bekerja pada suhu 101˚C – 108˚C. Maximum ambient temperature 70˚C.
– EOL (End Of Line) Resistor (87003) adalah tahanan sebesar 1000 Ω dan di pasang di ujung LHD Cable. Berfungsi sebagai pembeda arus yang kembali ke VS Control modul sehingga control modul dapat membaca status dari LHD Cable.

Baca Juga :  Cara Kerja Fire Supression Tipe LOP

Jika LHD mencapai suhu leleh maka LHD akan meleleh dan mengakibatkan hubungan pendek dan memberi sinyal ke control module (pada kondisi ini tahanan 0 Ω). Pada kondisi Normal/tidak aktif arus pada LHD akan melewati
tahanan 1000 Ω pada EOL. Fault akan terjadi jika control module tidak menerima arus kembali dari LHD Cable/tahanan tidak terbaca (kabel / konektor terputus).

Actuator VS Control

5. Solenoid Valve

solenoid vs control
Berfungsi untuk membuka cylinder valve saat fire supression di aktifkan. Bekerja dengan arus 12 V DC 10W dan diaktifkan oleh control module. Tekanan untuk membuka cylinder valve diambil dari tekanan Cylinder Foam. Arah panah solenoid harus searah dengan aliran tekanan dari cylinder.

Jika jalur kabel solenoid terhubung dengan baik maka control module membaca tahanan sebesar 1000 Ω. Jika jalur kabel terputus atau terjadi hubungan pendek (0 Ω), maka control module akan memberikan sinyal fault melalui display panel.

6. Pressure Switch

pressure switch vs control
Berfungsi untuk memberi sinyal ke control module mengenai kondisi discharge line dan tekanan dalam cylinder foam.

Discharge Pressure Switch (N/C) bekerja pada tekanan 200 kPa dan jika fire supression aktif, tekanan dari foam yang keluar akan memutus switch dan control module akan mengaktifkan shutdown.

Cylinder Low Pressure Switch (N/O) bekerja pada tekanan 1200 kPa. Saat tekanan cylinder terisi penuh (1350 kPa) maka switch akan terhubung. Jika tekanan di dalam cylinder turun dibawah 1200 kPa switch akan terputus dan control module akan mengeluarkan sinyal Fault.

Tinggalkan Balasan