Budget atau target cost merupakan hal yang sering kita dengar dalam sebuah bisnis proses. Baik itu dalam produksi, logistik, manufaktur bahkan dalam hal maintenance proses.
Penentuan budget didalam proses maintenance adalah hal yang sangat penting. Karena ini akan menentukan opeasional maintenance satu tahun kedepan. Bila tidak dilakukan dengan tepat, maka aktivitas maintenance bisa terganggu dengan kurangnya uang atau budget yang berlebih yang cendrung menimbulkan pemborosan.
Umumnya budget ini akan dihitung oleh seorang planner, karena planner tahu dan sudah merencanakan apa saja yang akan dilakukan setahun kedepan. Ada dua pendekatan yang bisa dilakukan untuk menentukan maintenance budget.
1. Berdasarkan history pemakaian.
Cara ini bisa dilakukan dengan membuat trend maintenance cost yang dihabiskan dibeberapa tahun belakangan. Sebaiknya punya data 5 tahun terakhir. Sebaiknya data yang disajikan detail per equipment dan per masin proses. Sehingga mudah membuat trend yang detail sesuai dengan yang diinginkan.
Dari hasil tranding tersebut bisa diperdiksi berapa biaya maintenance untuk tahun kedepannya dengan memperhitungkan kurs, inflasi, kenaikan harga dan biaya lain-lain.
2. Berdasarkan maintenance strategy yang hendak dibuat.
Bila stategy maintenance untuk part tersebut adalah time-based maintenance dan akan dieksekusi tahun depan, maka pastikan budgetnya sudah termasuk. Untuk condition-based maintenance, akan sulit memprediksinya, tapi bila kita punya data MTBF dari equipment tersebut, maka akan membantu dalam membuat keputusan.
Selalu masukkan safety factor, karena bila ada accident yang mengakibatkan equipment tersebut rusak, kita masih punya budget untuk itu. Cara ini akan sangat detail terutama untuk setiap aktivitas yang akan dilakukan, setidaknya membuat planner mulai merencanakan aktivitas yang akan dilakukan tahun depan.
Jangan lupa memasukkan memasukkan budget bila ada rencana untuk menambah mesin produksi. Biasanya untuk part import harganya akan sangat dipengaruhi oleh perubahan kurs. Ini juga dimasukkan dalam perhitungan. Hal yang lain seperti external service, overhaul dll, perlu diperhatikan dengan baik, karena scope kerja yang direncanakan akan mempengaruhi cost yang dibutuhkan.
Yang perlu diingat adalah, semakin bertambah umur mesin semakin banyak aktivitas maintenance yang perlu dilakukan. Ini tidak berarti secara langsung maintenance cost akan naik. Tapi setidaknya maintenance cost akan lebih mudah dikontrol. Karenanya improvement aktivitas maintenance harus terus dilakukan supaya aktivitas maintenance tetap efektif dan efisien.
referensi : https://kaizenrms.wordpress.com